Jika Aku boleh bertanya pada sebentuk hati lantas apa yang akan engkau pikirkan?
Jika Aku hendak memohon doa kepada SANG PEMILIK KEHIDUPAN ini tentang siapakah telah di persiapkannya untuk sebentuk hati ini, jawaban apakah yang akan engkau persiapkan?
Dan jika Aku harus hijrah apa yang akan engkau katakan?
Bukan Sang Pujangga
Tulislah apa yang paling dekat denganmu, apa yang paling kamu pahami, dan yang paling menarik minatmu.
Jumat, 01 April 2016
Selasa, 02 Februari 2016
Ketika Hati Bercerita
Pada sebuah pertemuan haruskah berakhir duka
pada sebuah perpisahan haruskah melambaikan tangan
ketika jemari enggan melepas
ketika lidah enggan berucap
ketika dada tak kuasa menahan
ketika hati ingin bercerita melalui air mata.
Engkau telah meninggalkan sebuah cerita
yang menggugah hati pada tiap perjalanan hidup
yang meneteskan embun pada air mata
seperti berada pada guyuran hujan ditiap tetesnya.
pada sebuah perpisahan haruskah melambaikan tangan
ketika jemari enggan melepas
ketika lidah enggan berucap
ketika dada tak kuasa menahan
ketika hati ingin bercerita melalui air mata.
Engkau telah meninggalkan sebuah cerita
yang menggugah hati pada tiap perjalanan hidup
yang meneteskan embun pada air mata
seperti berada pada guyuran hujan ditiap tetesnya.
Senin, 09 Maret 2015
Awan & Pelangi
“Bernafas Tanpamu”
Terima Kasih atas 3 bulan ini..
Semoga
engkau selalu puas atas usahamu selama ini.
Semoga
engkau selalu menemukan sebuah kebahagiaan, walau hanya hembusan nafas.
Semoga
langkahmu takkan terhenti.
Tersenyumlah...
Tertawalah...
Berbahagialah...
Walaupun
hari-hariku tak akan lagi seperti dulu
Sandiwara
ini akan selalu ada dalam memoriku,
Di saat aku
hendak menuliskannya pada selembar kertas putih.
Di saat aku
mulai menghirup udara yang tak seperti biasanya.
Di saat aku
mulai bernafas....
Bernafas...
Bernafas...
Bernafas...
Bernafas
Tanpamu..
Aku Ikhlas.
Sabtu, 18 Januari 2014
Yang Kembali Seakan Tak Kembali
Masih teringat jelas senyum yang tak nampak.
Walau hanya sekedar pesan
tapi membawa kesan.
Kemuliaan hati...
Itulah yang pernah tersirat. Walau hanya selembar pesan, tapi penuh makna.
Sungguh indah jika diresapi
bagai sebuah harmoni yang melantunkan nada-nada indah
pada syair lagu. Sebuah Syair yang terlalu manis jika dilupakan
Sebuah syair dengan lirik sederhana.
Aku pun terkesima
Saat selembar pesan menyuarakan aku
untuk segera melantunkan melodi indah..
Isyarat untuk bernyanyi.
Dan masih tetap mengingat,
saat senyum terakhir tak ada jejak.Bagai melukis mimpi di dalam gelap.
Dan Kini...
Dia telah kembali.
Tapi satu hal yang tak dipahami
"Yang kembali seakan tak kembali".
Kala hati ingin bertanya...
Kemanakah pergi nya senyum mu yang dulu???
Walau hanya sekedar pesan
tapi membawa kesan.
Kemuliaan hati...
Itulah yang pernah tersirat. Walau hanya selembar pesan, tapi penuh makna.
Sungguh indah jika diresapi
bagai sebuah harmoni yang melantunkan nada-nada indah
pada syair lagu. Sebuah Syair yang terlalu manis jika dilupakan
Sebuah syair dengan lirik sederhana.
Aku pun terkesima
Saat selembar pesan menyuarakan aku
untuk segera melantunkan melodi indah..
Isyarat untuk bernyanyi.
Dan masih tetap mengingat,
saat senyum terakhir tak ada jejak.Bagai melukis mimpi di dalam gelap.
Dan Kini...
Dia telah kembali.
Tapi satu hal yang tak dipahami
"Yang kembali seakan tak kembali".
Kala hati ingin bertanya...
Kemanakah pergi nya senyum mu yang dulu???
Sabtu, 04 Januari 2014
Sampai Menutup Mata
Akhirnya semua telah terjelaskan bahwa semua menganggap itu tiada
arti. Tiada arti bila harus berharap,tiada arti bila harus menunggu, dan
tiada arti bila harus menangis. Karena hanya kematian yang akan
mengakhiri segala nya.
Percuma jika hanya menjadi penolong jika di hari kemudian harapan dan realitas tak sepaham.
Arti memang tak lagi sama,tetapi cinta akan menyatuh pada kematian. Karena kematian itu sendiri yang akan menjelaskan betapa naif nya hidup ini. Dimana aku dan masa lalu akan bertemu di hari dimana aku akan bercerita tentang kisah sandiwara hidup sampai hari itu telah datang. Karena kematian itu telah mendekatkan diri pada jiwa-jiwa yang kosong tak bermakna.
Kawan...
Masihkah engkau membalikkan diri ?
"Jika jiwa mu tak mau lagi menatap"
Kawan...
Masihkah engkau menuntunku ?
"Jika ragamu tak ingin lagi menggenggam jemariku"
Atau kah... "Engkau akan terus membiarkanku menjerit.
Sampai aku merasakan keterasingan...
Sampai aku menutup mata"
Percuma jika hanya menjadi penolong jika di hari kemudian harapan dan realitas tak sepaham.
Arti memang tak lagi sama,tetapi cinta akan menyatuh pada kematian. Karena kematian itu sendiri yang akan menjelaskan betapa naif nya hidup ini. Dimana aku dan masa lalu akan bertemu di hari dimana aku akan bercerita tentang kisah sandiwara hidup sampai hari itu telah datang. Karena kematian itu telah mendekatkan diri pada jiwa-jiwa yang kosong tak bermakna.
Kawan...
Masihkah engkau membalikkan diri ?
"Jika jiwa mu tak mau lagi menatap"
Kawan...
Masihkah engkau menuntunku ?
"Jika ragamu tak ingin lagi menggenggam jemariku"
Atau kah... "Engkau akan terus membiarkanku menjerit.
Sampai aku merasakan keterasingan...
Sampai aku menutup mata"
Minggu, 01 Desember 2013
Me and You On a Dream
Apa yang ada dalam anganku
ketika mimpi semalam
tiba-tiba engkau hadir begitu saja
Dalam mimpi kita berjumpa
tanpa harus mengharapkan sebuah “PERTEMUAN”.
Aku pun merasa aneh
ketika aku terbangun dari lelap tidurku
dengan perasaan penuh "Tanya"
mimpi itu telah hadir
tanpa aku sendiri
pernah berfikir tentang engkau pada sebuah mimpi.
Isyarat apa ini ?
Keanehan pun semakin menjadi sebuah pertanyaan
Ketika aku menyapa seorang sahabat
Menyapa ia di Pagi Hari
Di saat itu pula
Engkau pun menyapa dengan senyum dan tawa
Lalu berkata “aku memimpikanmu”
Aneh..
Itulah yang ku rasa
Aneh
Itulah yang terjadi..
Me and You On a Dream
ketika mimpi semalam
tiba-tiba engkau hadir begitu saja
Dalam mimpi kita berjumpa
tanpa harus mengharapkan sebuah “PERTEMUAN”.
Aku pun merasa aneh
ketika aku terbangun dari lelap tidurku
dengan perasaan penuh "Tanya"
mimpi itu telah hadir
tanpa aku sendiri
pernah berfikir tentang engkau pada sebuah mimpi.
Isyarat apa ini ?
Keanehan pun semakin menjadi sebuah pertanyaan
Ketika aku menyapa seorang sahabat
Menyapa ia di Pagi Hari
Di saat itu pula
Engkau pun menyapa dengan senyum dan tawa
Lalu berkata “aku memimpikanmu”
Aneh..
Itulah yang ku rasa
Aneh
Itulah yang terjadi..
Me and You On a Dream
Langganan:
Postingan (Atom)